Sunday, August 28, 2011

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN


Standar Kompetensi
2.Memahami usaha mempertahankan kemerdekaan
                                                                                          
Kompetensi Dasar
1.1.             Mengidentifikasi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu;
1.    Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
2.    Mendeskripsikan bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
3.    Mendeskripsikan peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda
4.    Mendeskripsikan pengaruh konflik Indonesia Belanda terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia

A.Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
   Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanaan dalam keadaan negara Vocum of Power (kosong kekuasaan ), oleh karena berdasarkan perjanjian antara Jepang dan Sekutu sebagai pihak pemenang dalam PD II bahwa bekas daerah jajahan Jepang (termasuk Indonesia) harus diserahkan kepada Sekutu. Sebelum sekutu tersebut datang ke Indonesia kesempatan ini digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
    Peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 menunjukan bahwa secara de Jure wilayah jajahan Jepang jatuh ke tangan Sekutu. Komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama SEAC ( South East Asia Command) di bawah komandan Laksamana Lord Louis Mounbetten membentuk devisi yang bertugas mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang yaitu AFNEI ( Allied Forces East Indies ) dipimpin Sir Philip Cristison . AFNEI mendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945  dengan tugas sebagai berikut :
Ø  Menerima menyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Ø  Membebasakan para tawanan perang dan interniran sekutu
Ø  Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian memulangkan
Ø  Menciptakan keamanan dan perdamaian
Ø  Menghimpun keterangan guna menyelediki tentang penjahat perang.
Pada mulanya Indonesia menyambut baik kedatangan Sekutu. Namun setelah diketahui Sekutu (AFNEI) membawa tentara Belanda ( NICA/ Neterland Indies Civill Administration ) di bawah Van del plas dan Van Mook sikap Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. NICA adalah orang-orang Belanda yang ingin kembali menegakan kekuasaan kolonialisme di Indonesia. Hal tersebut yang merupakan faktor penyebab konflik Indonesia Belanda.

A.  Bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
      Dengan adanya keinginan Belanda kembali menjajah Indonesia, maka dengan sekuat tenaga Indonesia mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan bersenjata dan melalui diplomasi atau perundingan .
  1. Perjuangan fisik bersenjata
a)   Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
Pasukan sekutu mendarat di Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh A.W.S Mallaby. Mereka membebaskan tawanan Indonesia orang-orang Belanda dipenjara Kalisosok. Tindakan sekutu ini menyebabkan terjadinya insiden tembak menembak yang diberbagai daerah. Dalam insiden Jembatan Merah A.W.S Mallaby mati terbunuh. Akibat kematian Mallaby Mayjen Mansergh sebagai panglima tentara sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia menyerahkan senjata dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Rakyat Surabaya tidak mengindahkan ultimatum tersebut, mereka mengadakan perlawanan dibawah pimpinan gubernur Soeryo dan Sutomo (Bung Tomo). Untuk mengenang peristiwa tersebut tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.
b)   Peristiwa Bandung lautan Api ( 23 Maret 1946)
Pada tnggal 17 Agustus 1945 pasukan sekutu memasuki Kota Bandung. Mereka mengeluarkan ultimatum agar rakyat dan pemuda menyerahkan senjata hasil rampasan dari tanggan Jepang dan Tentara Republik Indinesia (TRI) mengosongkan kota Bandung bagian Utara dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Untuk menghindari jatuh korban, pemerintah RI menyetujui pengosongan kota Bandung. Sambil meninggalkan Kota Bandung tentara dan penduduk diperintahkan untuk membakar semua bangunan yang ada dan melakukan bumi hangus hingga kota Bandung nampak seperti lautan Api.
c)   Peristiwa Medan Area, 13 Oktober 1945
Ø  Penyebabnya : seorang anggota NICA merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai seorang anak Indonesia.
Ø  Pihak sekutu dan NICA yang dipimpin oleh Brigjen I.E.D. Kelly dan Westerling melawan TKR.
Ø  Pada tanggal 1 Desember 1945, sekutu memasang papan pembatas yang bertulis “Fixed Boundaries Medan Area” dimana-mana dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan sekutu dan untuk menentukan wilayah kekuasaan seluruh secara sepihak.

d) Pertempuran Margarana
Ø  Latar Belakang : kekecewaan I Gusti Ngurah Rai terhadap isi persetujuan Linggarjati.
Ø  Tanggal 18 November 1946 pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil memukul mundur pasukan Belanda.
Ø  Belanda membalas kekalahannya pada tanggal 20 November 1946. I Gusti Ngurah Rai mengintrusikan kepada pasukannya untuk melakukan perang Puputan (perang habis-habisan). Akibatnya, I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukannya mundur dalam pertempuran tersebut.  
e) Peristiwa Merah Putih di Manado
Ø  Penyebab : sekutu dan NICA melarang rakyat Manado mengibarkan bendera Merah Putih.
Ø  Rakyat Manado tidak menghiraukan larangan tersebut.
Ø  Pada tanggal 14 Februari 1946 rakyat mengadakan perlawanan terhadap sekutu dan NICA dan berhasil menangkap dan menahan 600 orang pasukan Belanda.
Ø  Tanggal 16 Februari 1946 kekuasaan seluruh Manado telah kembali berada ditangan Indonesia.
Ø  Para pemimpin dan pemuda kemudian menyusun pasukan keamanan dengan nama “Pasukan Pemuda Indonesia” dipimpin oleh Mayor Waisan, Dr. Sam Ratulagi sebagai gubernur Sulawesi.  
f) Perlawanan Rakyat Biak
Ø  Pada tanggal 14 Maret 1948.
Ø  Rakyat Biak tidak mau ketinggalan untuk melawan Belanda pada tanggal 14 Maret 1948. Karena persenjataan NICA lebih kuat, perlawanan ini mengalami kegagalan.
   b. Perjuangan Diplomasi (Parundingan)
a.                  Diplomasi ke Dunia Internasional
Ø  Mengirimkan utusan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab, Mesir, Pakistan, India, dan PBB.
Ø  Tujuannya : untuk memperoleh pendukung dan pengakuan Internasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
b.                  Diplomasi dengan Belanda
1.    Perundingan Linggarjati
Ø  Perundingan Linggarjati terjadi antara Indonesia dengan Belanda yang diadakan pada tanggal 10-15 November 1946.
Ø  Tokoh yang berperan sebagai pemrakarsa dalam perundingan adalah Letnan Jendral Sir Philip Christison (panglima AFNEI Inggris)
Ø  Delegasi Indonesia dalam perundingan ini :
1)      Sutan Syahrir (ketua)
2)      Mr. Moh Roem
3)      Mr. Susanto Tirtoprojo
4)      Dr. A.K. Gani
Ø  Delegasi pihak Belanda :
1)      Prof. Schermerhorn
2)      Dr. Van Mook
3)      Van Pool
ØPada tanggal 15 November 1946 masing-masing pihak memaraf naskah perundingan.
ØPada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan Linggarjati bertempat di Istana Negara Jakarta.
Ø  Pokok-pokok persetujuan Linggarjati :
1)      Belanda mengakui kedaulatan RI secara de fakto atas Jawa, Madura dan Sumatra.
2)      Akan dibentuk negara RIS, RI merupakan bagian dari RIS.
3)      RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai kepalanya



2. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, pasukan Belanda melancarkan serangan serentak ke wilayah RI di Jawa dan Sumatra. Dengan persenjataan lengkap serba modern, pasukan Belanda dapat menguasai sejumlah wilayah RI dengan cepat. Tujuan Agresi Militer Belanda I :
a.      Secara politik : Belanda ingin menghancurkan kedaulatan RI.
b.      Secara Ekonomi : Belanda ingin merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
c.      Secara Militer : Belanda ingin Menghancurkan TNI.
Agresi Militer Belanda ini merupakan pengkhianatan Belanda terhadap perjanjian Lingarjati. Tindakan agresi militer Belanda mendapat reaksi dari dunia internasional.
Untuk menyelesaiakan persengketaan anatara Indonesia dan Belanda secara damai, Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN dipilih oleh masing-masing negara yang sedang bertikai. Anggota KTN yaitu :
1. Autralia diwakili oleh Richard Kirby (pilihan Indonesia)
2. Bergia diwakili oleh Paul Van Zealand ( pilihan Belanda)
3. Amerika Serikat di wakili oleh Frank Graham (pilihan Indonesia-Belanda
3. Perundingan Renville
ü  Atas prakarsa (KTN) Komisi Tiga Negara, dilaksanakan perjanjian Renville yang ditandatangani tanggal 17 Januari 1948, Delegasi Indonesia        : Amir Syarifuddin, dan Delegasi Belanda      : Abdul Kadir. 
ü  Hasil Persetujuan Renville antara lain :
a.      Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
b.      RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam Uni-Indonesia Belanda.
c.      RI merupakan bagian dari RIS
d.      Daerah RI yang diduduki Belanda sebagai akibat dari agresi militer Belanda I, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
e.      Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus harus ditarik ke daerah RI.
ü  Akibat perjanjian Renville bagi Indonesia :
TNI harus meninggalkan daerah-daerah kantong dan hijrah  ke Yogyakarta serta wilayah RI menjadi semakin sempit.

 4. Agresi Militer Belanda II
ü  Pada tanggal 18 desember 1948 Belanda tidak lagi mengakui hasil persetujuan Renville. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengkhianati pesetujuan Renville dengan melancarkan agresi militernya yang ke 2 atas wilayah Yogyakarta sebagai ibukota Negara RI . Dalam suasana genting pemerintah RI mengadakan rapat kilat dengan keputusan :
a.         Melalui Radiogram, pemerintah RI memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah Darurat RI (PDRI) berpusat di Bukittinggi Sumatra.
b.         Presiden dan wapres tetap tinggal di kota.
c.         TNI menyingkir keluar kota dan melancarkan perang Gerilya.
ü  Serangan tersebut berhasil menguasai Yogyakarta dan menangkap Soekarno, Sutan sjahrir, dan H.A Agus Salim diasingkan ke Brastagi dan kemudian dipindahkan ke Prapat (Sumatra). Sedangkan Drs. Muh. Hatta, Moh.Roem, A.K Pringgodigdo, Mr Asaat langsung diasingkan ke pulau Bangka.
ü  Dengan Agresi Militer tersebut, Belanda bermaksud menegakan kolonialisme di Jawa.
ü   Untuk merebut Yogyakarta kembali dari tangan Belanda TNI melakukan serangan yang dikenal dengan serangan Umum 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
ü  Melalui serangan umum 1 Maret 1949 atau dikenal dengan serangan Janur Kuning tersebut TNI berhasil merebut kota Yogyakarta dari Belanda, yang mendudukinya selama 6 jam. Serta menunjukan kepada dunia bahwa TNI masih ada, pemerintah RI masih berdaulat.
5.Perjanjian Roem-Royen. (17 April- 17 Mei 1949)
ü  Dilaksanakan atas prakarsa UNCI (United Nationals Commision for Indonesia).
ü  UNCI adalah Komisi Jasa baik yang dibentuk oleh PBB untuk menggantikan KTN, dengan tugas-tugas membantu melaksanakan perundingan-perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda dalam upaya menyelesaikan konflik Indonesia Belanda. (mengembalikan kekuasaan RI)
ü  UNCI beranggotakan 3 negara :
1.       Amerika Serikat
2.       Australia 
3.       Belgia
ü  Deligasi Indonesia dalam perundingan Roem-Royen diwakili oleh Mr. Moh. Roem, dan pihak Belanda Dr. Van Royen sebagai penengah UNCI dari Amerika Serikat.
ü  Tanggal 17 Mei 1949 dicapai kata sepakat Roem-Royent Statemen yang intinya sebagai berikut :
a.      Pernyataan Delegasi Indonesia
1.       Menghentikan perang Gerilya.
2.       Bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban serta keamanan.
3.       Ikut serta dalm KMB di Denhaag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan Negara RIS tanpa syarat.
b.      Pernyataan Deligasi Belanda
1.       Menyetujui kembalinya RI ke Yogyakarta
2.       Menjamin penghentian gerakan militer dan membebaskan pera tawanan.
3.       RI bagian dari RIS.
4.      Segera melaksanakan KMB setelah RI kembali ke Yogyakarta.

6. Konfrensi Meja Bundar (KMB), (23 Agustus- 2 November 1949).
ü  Dalam KMB delegasi Indonesia terdiri atas : Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Dr. J. Leimina, Mr. Ali Sastro Amijoyo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soejono Hardinoto, Dr. Soemitro Djojohadikusuma, Mr. AK. Pringgo Digdo, Kolonel Simatupang dan, Hardinoto.
ü  Deligasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
ü  Deligasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, dan Belanda diwakili oleh Mr. Van Marseven.
ü  Wakil dari UNCI adalah Chrithhey.
ü  Secara garis besar, isi persetujuan KMB afaln sebagai berikut :
a.      Penyerahan kedaulatan Belanda kepada RIS paling lambat 30 Desember 1949
b.      Masalah Irian Barat akan diselesaikan satu tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS

C. Peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda.
1.    Peran PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)
PBB sebagai badan dunia dalam hal ini Dewan Keamanan PBB mengambil peran dalam upaya penyelesaian pertikaian antara Indonesia dengan Belanda dengan membentuk komisi jasa baik KTN yang bertugas mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi DK. PBB. KTN berhasil mempertemukan Indonesia-Belanda dalam perundingan Renville, dan juga berhasil mengembalikan para pemimpin RI yang ditawan Belanda di P. Bangka (6 Juli 1949) 


2.    Konfrensi Asia Afrika di New Delhi India
Akibat agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948. Timbul reaksi keras dari bangsa-bangsa Asia-Afrika atas tindakan Belanda tersebut. Reaksi ini diwujudkan dalam bentuk pengiriman obat-obatan oleh India sebagai wujud rasa simpati bangsa India atas perjuangan bangsa Indonesia, dan diwujudkan pula dalam bentuk penyelenggaraan Konfrensi Asia di New Delhi atas prakarsa Perdana Mentri India Pandit Jawa Harlal Nehru dan Perdana Mentri Birma U. Aung San.
Konfrensi ini dilaksanakan tanggal 20 – 25 Januari 1949 yang dihadiri oleh negara-negara : Pakistan,Afganistan,Sri Langka,Nepal,Libanon,Siria,Irak, Australia, dan Indonesia.
Hasil keputusan Konfrensi Asia-Afrika sbb :
1.       Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta.
2.       Pembentukan pemerintah AD. Intern sebelum tanggal 15 Maret 1949
3.       Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.
4.       Penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat 1 Januari 1950.
Keputusan ini disampaikan kepada DK. PBB melalui wakil India di PBB, Vijaya Laksmi Pandit. Hal ini ditanggapi PBB sehingga tanggal 28 Januari 1949 PBB mengeluarkan Resolusinya dan membentuk Komisi Jasa Baik menggantikan KTN yang disebut UNCI (United Nations for Indonesia).  

D. Pengaruh Konflik Indonesia Belanda.
ü  Terbentuknya negara-negara boneka buatan Belanda (BFO : Bijeenkoms Voor Federale Overlag) yang terdiri atas :
1.       Negar Indonesia Timur (NIT), dibentuk tanggal 24 Desember 1946 dengan presidennya Cokorde Raka Sukawati. Wilayah NIT meliputi Bali NusaTenggara, Maluku, dan Sulawesi.
2.       Nega Pasundan, dibentuk tanggal 5 Maret 1948 dengan presidennya R.A.A Wiranatakusumah.
3.       Negara Madura, dibentuk pada tanggal 23 Januari 1948, namun peresmiannya yaitu pada tanggal 2 Februari 1948. R.A.A.Cakraningrat, sebagai walinegara.
4.       Negara Sumatra Timur (NST), dibentuk tanggal 24 Maret 1948, dengan Teungku Masyur sebagai walinegaranya.
5.       Negara Sumatra Selatan berdiri tanggal 31 Agustus 1948 dan Abdul malik sebgai walinegaranya.
6.       Negara Jawa Timur, dibentuk tanggal 26 November 1948, Achmad Kusumonegoro sebagai presidennya.
7.       Daerah-daerah otonomi yang terdiri atas :Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Dayak Besar,Belitung, Riau,Banjar,Kalimantan Tenggara, Bangka, Jawa Tengah.   
ü  Pindahnya Ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946.
ü  Tebentuknya Pemerintahan Darurat RI (PDRI) di BukitTinggi, Sumatra pada tanggal 19 Desember 1949.
ü  Terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949.
ü  Belanda memblokade ekonomi Indonesia dengan menutup pintu keluar masuk perdagangan RI.
ü  Mangirimkan bantuan beras kepada India dan pemerintah RI mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri.
ü  Disamping hal tersebut konflik antara Indonesia Belanda telah menganggu kondisi poltik dalam negari Indonesia, beberapa kelompok dari bangsa Indonesia sendiri melancarkan aksi pemberontakan antara lain pemberontakan PKI madiun dan DI/TII.