Oleh : Sugiharti
Taukah kalian bahwa Kota Banjar merupakan daerah dataran dengan luas wilayah mencapai 131,97 km2 dan berada pada ketinggian antara 20 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut (m dpl), dimana lebih Dari 87% diantaranya berada pada ketinggian kurang dari 100 m dpl dan sisanya sebanyak 12,90% berada pada ketinggian 100 -500 m dpl adalah kecamatan Pataruman 21% dari luas wilayahnya . yaitu mencapai sebesar 11,83 km2. Sedangkan kecamatan yang seluruhnya permukaan wilayah berada pada ketinggian 25 m dpl adalah kecamatan Langensari.
Relief wilayah kota Banjar bervariasi sejak dari puncak perbukitan hingga hamparan daratan. Posisi tertinggi adalah puncak bukit Gunung Sangkur dengan ketinggian±356 mpdl,posisi terendah adalah bagian timur tepi sugai Citanduy yaitu Desa Waringin Kecamatan Langensari dengan ketinggian ±16 m pdl. Profil potongan wilayah Kota Banjar masing –masing dilihat dari arah barat timur dan arah utara dan selatan bisa kalian liat pada gambar di bawah ini terdapat dua komplek perbukitan wilayah kota Banjar yaitu:
a.Komplek perbukitan gunung Sangkur ±356 m, Huni ±227 m,Pasir Cabe ±251 m,Pasir Batu karut± 253 m.
b.Komplek perbukitan Gunung Babakan yang terletak di Kecamatan Purwaharja yaitu Gunung Babakan ± 243 m
Selain perbukitan tersebut diatas bentangan relief yang merupakan lahan bergelombang diselingi datar setempat-setempat tersebar di:
1)Desa Situbatu,Desa Neglasari,Desa Cibeureum,Desa Balokang Kecamatan Banjar
2)Desa Purwaharja Kecamatan Purwaharja
3)Desa Binangun,Desa Batulawang,Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman.
Bentangan Relief datar relatif tersebar di wilayah Kota Banjar dan yang menonjol diantaranya adalah:
1)Desa Balokang, Desa Cibeureum, Desa Banjar, dan Desa Mekarsari Kecamatan Banjar
2)Desa Hegarsari, Desa Pataruman, dan Desa Mulyasari di Kecamatan Pataruman
3)Desa Mekarharja ,Desa Raharja, Desa Purwaharja di Kecamatan Purwaharja
4)Kujangsari, Desa Bojongkatong, Desa Rejasari, Desa Langensari, Desa Muktisari, dan Desa Waringinsari di kecamatan Langensari
Tuesday, August 28, 2012
Cara yang dilakukan Jepang Mengekploitasi kekayaan dan tenaga kerja Indonesia
Pertemuan ke 3
Gambar 1
Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk mengeksploitasi kekayaan dan tenaga
kerja Indonesia
Masa pendudukan Jepang lebih kejam, menyakitkan dan
menyengsarakan rakyat Indonesia dibanding masa penjajahan Belanda. Jepang
berusaha mengeksploitasi (melakukan pemerasan) terahadap kekayaan alam, ekonomi
dan tenaga kerja Indonesia.
Ø Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras ekonomi dan kekayaan alam
Indonesia, antara lain melalui :
1.
Memusnahkan beberapa jenis perkebunan yang menurut Jepang tidak berguna dan
diganti dengan tanaman bahan makanan
2.
Jepang tidak memberikan bimbingan dan penyuluhan pertanian secara modern,
akibatnya banyak penebangan liar yang merusak hutan itu sendiri.
3.
Rakyat dibebani dengan menanam pohon jarak yang digunakan untuk minyak
pelumas senjata dan mesin pesawat.
4.
Jepang melakukan monopoli terutama beras dan garam
5.
60 % dari hasil pertanian milik rakyat harus disetorkan kepada Jepang, 30 %
untuk bibit, rakyat hanya diperbolehkan memiliki 10 % bahkan seringkali
semuanya dirampas.
Akibat tindakan Jepang ini menimbulkan kesengsaraan, bencana alam.
kekurangan sandang pangan, penyakit dan kematian.
Ø Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras tenaga kerja bangsa Indonesia,
antara lain melalui :
- Pengerahan tenaga kerja secara paksa tanpa di bayar yang disebut Romusha
- Pembentukan Kinrohosi, kinrohosi adalah kerja paksa atau wajib tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti para pamong desa dan kepala desa.
- Pengerahan pemuda Indonesia dengan membentuk BPAR ( Barisan Pemuda Asia Raya ) pada tanggal 11 Juni 1942
- Pembentukan organisasi-organisasi semi militer antara lain:
1.
Keibodan (barisan pembantu polisi ) dibentuk pada tanggal 29 April 1943
yang anggotanya terdiri atas laki-laki berusia 23-25 tahun
2.
Seinendan ( barisan pemuda ) dibentuk tanggal 9 Maret 1943, anggotanya
terdiri pemuda berusia 14-22 tahun
3.
Fujinkai, organisasi perhimpunan wanita yang berusia 15 tahun ke atas
dibentuk pada bulan Agustus 1943.
4.
Seinentai dan Gakutotai adalah organisasi anak-anak sekolah dasar dan
menengah
5.
Syuisintai, barisan pelopor yang dibentuk pada tanggal 14 September 1944
yang dibimbing langsung oleh tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir
Sukarno, Otto Iskandardinata, RP Suroso, dr Buntaran Martoatmojo.
- Pembentukan organisasi-organisasi militer antara lain :
1.
Heiho ( Pembantu tentara Jepang ), dibentuk pada bulan April 1943 yang
merupakan bagian dari tentara Jepang
2.
PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan
tentara Indonesia yang dipimpin oleh orang Indonesia dan mendapat pendidikan
militer dari orang jepang.
- Pembentukan Organisasi-organisasi politik, seperti :
1.
Gerakan 3A, dibentuk pada bulan Maret 1942 bertujuan untuk propaganda
membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya (PD II ), Gerakan ini dipimpin
oleh Mr.Samsudin dan Shimizu, dengan
semboyan 3 A ;Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin
Asia
2.
Pembentukan PUTERA ( Pusat Tenaga rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Para
tokoh pemimpin putra terkenal dengan sebutan “empat serangkai” yang terdiri
atas Ir.Sukarno,Drs.Moh Hatta,KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara. Tujuan
Jepang membentuk PUTERA adalah untuk membujuk
semua kekuatan rakyat Indonesia agar bersatu padu membentu Jepang. Akan
tetapi tokoh-tokoh nasionalisme Indonesia berhasil membelokan tujuan tersebut
melalui teknok kooperasi untuk mencapai Indonesia Merdeka.
3.
Pembentukan Cuo Sangi In ( badan Pertimbangan Pusat).
Kegagalan Jepang menggerakan rakyat Indonesia melalui Gerakan 3 A dan
PUTERA untuk mendukung Jepang menghadapi sekutu dalam PD II, menyebabkan Jepang
membentuk Cuo Sangi In atas usul Perdana Mentri Jendral Tojo. Badan ini dibentuk
pada tanggal 5 September 1943 dan bertujuan :
a. mengajukan usul kapada pemerintah
Jepang prihal politik
b. menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintahan militer Jepang
4.
Pembentukan Jawa Hokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa), dibentuk tanggal 1
Maret 1944 yang anggotanya terdiri atas pemuda yang berusia 14 tahun ke atas.
Bertugas mengerahkan rakyat Indonesia
untuk mengumpulkan padi, permata dan besi tua untuk kepentingan perang
Jepang.
Sumber gambar:
gambar 1 tarunalaut.blogspot.com, gambar 2 : reddevilsmhdalleswp.wo
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pertemuan ke 2
B. Pendudukan Jepang dan Pengaruhnya bagi Indonesia
Setelah berhasil menduduki Indonesia, Jepang melaksanakan
2 misi penting di Indonesia, yaitu:
1)
Menghapuskan segala hal yang berbau dan berhubungan dengan Belnda dan
Barat, melalui cara antara lain :
a.
Melarang penggunaan bahasa Belanda dan kebudayaan Barat.
b.
Memusnahkan buku-buku Barat
c.
Mangizinkan penggunaan bahasa Indonesia dan diajarkan di sekolah-sekolah.
d.
Mengizinkan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia
Raya
2)
Memobilitasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia
Pasifik, dengan cara :
a.
Membentuk organisasi-organisasi politik a.l :
1.
Gerakan tiga A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin
2.
PUTERA ( 16 April 1943 )
3.
Jawa Hokokai
b.
Membentuk badan-badan militer, seperti Heiho dan Peta.
c.
Membentuk badan-badan semi militer, contohnya Keibodan, Seinendan, Fujinkai dan Syuisinentai.
d.
Pengerahan tenaga manusia.
Semasa pendudukannya, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah yang
dipimpin oleh pemerintahan militer :
1.
Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura diperintah oleh tentara ke 16 Angkatan
Darat ( Rikugun ) yang berpusat di Jakarta.
2.
Wilayah II, yang meliputi Sumatra dan Bukittinggi diperintah entara ke 25 Angkatan Darat yang berpusat
di Bukit Tinggi.
3.
Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusantengara yang
diperintah oleh tentara selatan ke 2 Angkatan Laut (kaigun ) yang berpusat di
Makassar.
Masa Pendudukan Militer Jepang Di Indonesia (1)
Pertemuan Ke-1
Standar Kompetensi :
1. Memahami Kondisi Perkembangan Negara di Dunia
Kompetensi
Dasar :
1.1.
Mendeskripsikan Perang Dunia I dan II ( termasuk pendudukan Jepang ) serta
pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, politik di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Perang Dunia I dan II, siswa diharapkan mampu ;
A. Perang Asia Pasifik dan Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia
Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia adalah akibat kemajuan
industri negara Jepang yang tidak di barengi dengan ketersediaan bahan baku
yang menunjang. Untuk keperluan industrinya Jepang mencari daerah-daerah penghasil bahan baku di Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Gerak maju militer Jepang ke
Indonesia merupakan bagian dari perang dunia II. Dalam PD II tersebut Jepang
berusaha menguasai daerah-daerah Asia Pasifik termasuk Korea Selatan dan Asia
Tenggara. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerbu pangkalan Laut Amerika
Serikat di Pearl Habour. Amerika Serikat marah kemudian menuntut balas dan
mengumumkan perang dengan Jepang sehingga terjadi perang Asia Pasifik ( perang
Asia Timur Raya ).
Setelah menyerang Pearl Habour, dengan
strategi perang kilat dalam waktu cepat Jepang berhasil menguasai
daearah-daerah Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia
diawali dengan pendaratan di kota Tarakan pada tanggal 10 Januari 1942, selanjutnya
menduduki Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, dan
Bali antara Januari-Pebruari 1942.
Pendaratan pasukanJepang dibawah
pimpinan Jendral Hitoshi Imamura di
pulau Jawa pada tanggal 1 Maret 1942 dilakukan di 3 tempat yaitu Banten,
Indramayu, dan Bojonegoro.
Jepang berhasil mengalahkan
Belanda di Indonesia.Pada tanggal 8 Maret 1942 , Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang di Kalijati kabupaten Subang, dari Jendral Terpoonten di pihak Belanda kepada Jendral Imamura dari pihak Jepang. Sejak itulah Jepang resmi menjajah
Indonesia
Sumber gbr dari news.viva.co.id
|
Subscribe to:
Posts (Atom)