Friday, September 9, 2011

Materi kelas VIII " Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan"


BAB II
PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEMBANGUNAN
Standar Kompetensi
1.       Memahami  permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar
1.2   . mengidentifikasikan permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya
1.4. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Tujuan Pembelajaran
1.       Siswa mampu mengidentifikan dua permasalahan penduduk Indonesia , untuk menumbuhkan nilai kepedulian
2.       Siswa mampu menjelaskan factor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
3.       Siswa mampu menghitung pertumbuhan alami dan total daerahnya masing-masing

A.     KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA
adalah keadaan penduduk yang menempati seluruh wilayah Indonesia yg meliputi jumlah penduduk, pertumbuhannya, susunan,piramida,kepadatan dan persebarannya
1.       Jumlah Penduduk Indonesia
Bagaimankah kita memperoleh  informasi jumlah penduduk suatu negara……..??????
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu negara dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
a)      Registrasi/pencatatan, penduduk melaporkan kepada badan yang berwenang mencatatnya.
cth. Kelahiran  dicatat di kelurahan/ kantor catatan sipil.
a)      Survai, yaitu mengambil sampel dari daerah
b)      Sensus Penduduk , perhitungan penduduk suatu Negara dengan cara menghimpun,mengumpulkan dan menyusun data penduduk atau semua orang yang pada waktu tertentu di wilayah tertentu.

2.       Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Adalah keseimbangan dinamis antara unsur-unsur  yang menambah dan mengurangi
 Ada dua factor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk yaitu :
a.       Factor alami, meliputi kelahiran, kematian
b.       Faktor non alami yaitu migrasi atau perpindahan
Tahukah kamu bagaimana cara menghitung pertumbuhan penduduk?
1)      Pertumbuhan penduduk alami:Rumus : Pt = P0 + ( L – M )
Dimana:
Pt = Jumlah penduduk yang dihitung
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian2.
2)      Pertumbuhan penduduk totalRumus: Pt = P0 + (L – M) + ( I – E)
Dimana:
Pt = jumlah penduduk yang dihitung
P0 = Jumlah penduduk awal tahun perhitungan
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematianI = umlah penduduk pindah masuk
E = Jumlah penduduk pindah keluar

3.       Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-wilayah tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk tiap satu km2 atau tiap satu mil. Dengan demikian, ada daerah yang berpenduduk padat dan ada yang jarang. Jenis – jenis Kepadatan penduduk yaitu :
           
o   Kepadatan penduduk Aritmatik, yaitu membandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
                                                             Jumlah penduduk
Kepadatan Penduduk   __________________________
                                                             Luas wilayah ( KM2)
o   Kepadatan penduduk agraris, yaitu membandingkan jumlah penduduk agraris ( petani) dengan luas lahan pertanian.
                                                 Jumlah penduduk Petani (agraris)
Kepadatan Penduduk  ____________________________
                                                 Luas Lahan Pertanian ( KM2)

4.       Komposisi Penduduk
Yaitu pengelompokan penduduk berdasarka kriteria tertentu, misalnya usia, jenis kelamin, pendikan, pekerjaan, agama.Dalam bentuk grafis komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.Melalui piramida penduduk sifat kependudukan suatu wilayah dapat dilihat dari proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam setiap kelompok umur. Piramida penduduk juga dapat memberikan gambaran tentang keadaan dan perumahan setiap kelompok umur di masa lalu. Selain itu, melalui piramida penduduk kita juga dapat memperkirakan keadaan penduduk di masa datang. Gambaran mengenai jumlah masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin dapat terlihat pada setiap kotak mendatar.Komposisi penduduk selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut mempengaruhi karakteristik penduduknya.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, keadaan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan berdasarkan tiga kelompok berikut:
1.       Kelompok ekspansif; menujukkan sebagian besar penduduknya berada pada kelompok umur paling muda. Hal ini disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran suatu wilayah. Negara-negara seperti Indonesia, India, dan Kenya memliki bentuk piramida ekspansif. Di negara-negara tersebut kelompok usia muda lebih banyak dibandingkan dengan kelompok usia tua.































































































































































































































































































2.       Kelompok kontraktif; menunjukkan jumlah penduduk pada kelompok usia paling muda mengalami penurunan. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran dapat dikurangi sedemikian rupa, sehingga kelompok usia muda semakin berkurang

























































































































































3.       Kelompok stasioner; perbandingan umur hampir tidak ada. Jumlah kelompok umur muda, dewasa dan tua sama banyaknya. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran pada negara yang bersangkutan rendah. Bentuk piramida penduduk seperti ini.
















































































































































































































































B. UNSUR-UNSUR DINAMIKA PENDUDUK
Mengapa jumlah penduduk  selalu berubah dari waktu ke waktu? Hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk, disebut dinamika penduduk. 
1. Tingkat Kelahiran
Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
*      Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
*      Rumus
CBR   =  B/P X K
CBR                 = Angka Kelahiran Kasar
B                      = banyaknya anak yang lahir
P                      = Jumlah penduduk pada pertengan tahun
K                     = Konstanta ( 1.000)

Contoh:
Penduduk Indonesia pertengahan tahun 1980 = 147.000.000 jiwa, kelahiran 4.998.000 jiwa.
CBR = 4.998.000147.000.000 x 1000 = 34, artinya setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 34 bayi lahir hidup.

Untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kelahiran digunakan penggolongan sebagai berikut:
a. Angka kelahiran lebih dari 40 tergolong tinggi
b. Angka kelahiran 30 – 40 tergolong sedang
c. Angka kelahiran kurang dari 30 tergolong rendah

*      Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

Rumus. GFR = Bpf 15 - 49.k atau GFR = Bpf 15 - 44
pf 15 - 49 = penduduk wanita berumur 15 -49 atau 15-44
k = bilangan konstan = 1000
Contoh:
Penduduk Kota Banjar  pertengahan tahu 1910 sebesar 4.546.942 orang. Kelahiran pada tahun 1970 = 182.880 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 1.165.680 orang
GFR = 182.8801.165.680 x 1000 = 156,9 per seribu penduduk
2. Tingkat Kematian
Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu :
Ø  Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
Contoh :
CDR = DP x k
D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada tahun x
K = 1000
Contoh:
Kabupaten Luwuk tahun 1990 penduduknya 600.000. Kematian pada tahun itu 1500 orang
CDR = 15.000600.000 x 1000 = 25 per seribu
Ø  Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama. Age Specific Death Rate (ASDR) (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur Tertentu)
ASDR = DiPi x k
Di = jumlah kematian penduduk berumur
Pi = jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun
k = 1000
Contoh:
Penduduk Bima yang meninggal pada usian 60 - 64 tahun 2000 jumlahnya 1.000 Jumlah penduduk kelompok 60 – 64 = 100.000
ASDR = 1000100.000 x 1000 = 10
Ø   Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR),
adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.
Rumus:
IMR = D0B x k
Dimana:
D0 = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu
B = Jumlah kelahiran
k = konstan (1000)
Contoh:
Di Maluku tahun 2000 terdapat kematian bayi sebesar 225 jiwa. Jumlah kelahiran bayi pada tahun 2000 ada 3.594 jiwa. Berapa tingkat kematian bayi di daerah tersebut?
Jawab:
IMR = 2253594 x 1000 = 62,6 dibulatkan 63 jiwa
Artinya setiap 1000 orang bayi yang lahir hidup terdapat kematian bayi sebanyak 63 jiwa.

5. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dan Angka Beban Ketergantungan
Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Rasio Jenis Kelamin = Jumlah laki-laki/jumlah perempuan x 100
Angka beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia di mana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu antara usia 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok usia di mana ia tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu kelompok usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung oleh mereka yang berada pada kelompok usia produktif.

Angka beban ketergantungan = P(0-14) + P(65+)P(15-64) x 100
Jika tertulis angka beban ketergantungan suatu wilayah adalah 87, artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 87 orang penduduk usia non-produktif. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup (life expectancy) pada suatu wilayah adalah perkiraan sampai berapa lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan hidup. Angka harapan hidup yang digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu lahir (life expectancy at birth) . Angka harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 67 tahun, artinya penduduk yang dilahirkan sekitar tahun 2000-an rata-rata memiliki harapan hidup selama 67 tahun. Angka harapan hidup tersebut bukan merupakan angka yang mutlak, melainkan merupakan angka perkiraan yang diramalkan berdasarkan angkan kematian pada tahun tersebut.
Tugas :
Lakukan oservasi dan wawancara ke desa tempat tinggal kalian,tanyakan data kependudukan di desa tersebut yaitu 
;
  1. Luas wilayah desa.uk.
  2. Mata pencaharian pendud
  3. Jumlah pendduk pada awal tahun 2011
  4. Jumlah bayi yang lahir berapa.........
  5. Jumlah oran yang meninggal
  6. Jumlah orang yang pendatang/masuk
  7. Jumlah orang yang keluar.......
  8. Jumlah penduduk laki-laki......
  9. Jumlah penduduk perempuan...
Dari data yang kalian temukan hitunglah prtumbuhan penduduk desa tersebut,kepadatan penduduk dan rasio jenis kelamin, kemudian buatlah laporan sederhana dengan format sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN