Thursday, March 17, 2011

Masyarakat Laboratorium IPS


oleh: sugiharti
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI/SDSLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial . Pada jenjang SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berdasarakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah,geografi, dan ekonomi. Bahan kajian tersebut menjadi mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), yang diberikan dalam bentuk terpadu. Tidak lagi terpisah-pisah (dengan sub mata pelajaran Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi). Perubahan tersebut membawa nuansa baru dalam pembelajaran IPS dari berorientasi ilmu sosial (social sciences) menuju studi sosial (social study).
Melalui pembelajaran terpadu siswa diharapkan dapat memperoleh pengalamanan langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajari. IPS terpadu merupakan terobosan dalam memberikan bekal peserta didik agar mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, pandai memecahkan masalah, dan mempunyai ketrampilan sosial; memiliki komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik tingkat lokal, nasional, maupun global.
Kreativitas guru dalam implementasi IPS terpadu sangatlah sentral. Guru dituntut untuk mampu mengembangkan desain pembelajaran yang inovatif sehingga memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengasah potensi yang dimilikinya.
Variasi dalam model pembelajaran yang dilakukan oleh guru merupakan srategi untuk menghindarkan anak dari kejenuhan sehingga motivasi belajar selalu terjaga. Dalam mengembangkan model pembelajaran, penentuan sumber belajar salah satu bagian terpenting. Sumber belajar IPS tidak hanya perpustakaan, museum,multimedia (internet), namun ada satu sumber belajar lain, yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan sumber belajar yang otentik, kontekstual, dan lengkap. Fenomena- fenomena sosial yang terjadi di masyarakat adalah sumber belajar riil, mudah diamati, bahkan dapat bersentuhan secara langsung dengan kehidupan siswa, sehingga harus kita manfaatkan dalam proses pembelajaran.
Hampir semua SK/KD materi IPS dapat memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium belajarnya. Hal tersebut dapat dilakukan melului penugasan terhadap siswa untuk melakukan wawancara dan observasi yang tentunya berkaitan dengan Standar Kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari. Pertama wawancara, dapat dilakukan melalui wawancara kepada tokoh masyarakat, pengurus organisasi, lembaga atau orang yang dianggap mengerti/paham tentang suatu peristiwa atau segala sesuatu yang ada di masyarakat lingkungan tempat tinggal siswa.Kedua, observasi, banyak fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dan menggelitik untuk diamati. Misalnya bagaimana prilaku anggota masyarakat akibat perubahan sosial budaya, siswa diminta untuk mengamati prilaku positif dan negatif yang diperlihatkan oleh masyarakat, mengamati dan mencatat sikap-sikap positif dan negatif masyarakat menghadapi perubahan social budaya. Contoh-contoh bentuk perubahan sosial budaya.
Dengan melakukan observasi, siswa dapat mencatat, mengoleksi, atau merekam data yang otentik terkait materi tertentu. Agar siswa lebih mudah dan terarah dalam melakukan observasi, siswa harus dibekali dengan panduan observasi yang disusun oleh siswa dengan bimbingan guru.
Dari masyarakatlah peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,menggali, menemukan konsep dan berbagai macam informasi secara holistic dan atentik. Selanjutnya siswa diminta untuk mengolah data tersebut dalam bentuk laporan,tabel, diagram atau bentuk visual lainnya. Hal ini sejalan dengan pepatah Cina yang diajarkan oleh Kungfusius yaitu I hear and I forget, I see and I remember, I do then I Understand ( apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya inggat, apa yang saya kerjakan saya paham). Dengan siswa mengali dan menemukan sendiri di masyarakat dari materi konsep pembelajaran IPS yang dipelajari siswa akan lebih paham dan tidak cepat lupa.
Dampak positif yang terlihat dengan memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium pembelajaran, pada siswa adalah meningkatnya rasa senang belajar IPS, meningkatnya rasa percaya diri, tanggungjawab, dan memiliki kemampuan berkomunikasi dan kerjasama dalam aktivitas observasi, wawancara, dan presentasi pelaporan hasil. Faktor guru dan siswa sebagai sesuatu yang menentukan pelaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran. Aktivitas belajar akan berhasil apabila ada motivasi pada peserta didik dan kemampuan guru membuat suatu desain pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya untuk dapat memanfaatkan masyarakat sebagai labolatorium pembelajaran.
Banyak manfaat yang diperoleh peserta didik dalam memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium pembelajaran IPS.Antara lain; melatih keberanian siswa melakukan wawancara dan observasi,melatih kemampuan siswa membuat analisis dan kesimpulan terhadap suatu peristiwa/fenomena tersebut berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi,menanamkan sikap ilmiah sedini mungkin melalui pembuatan laporan dan mempresentasikan di depan kelas,membiasakan siswa bertanggungjawab disiplin.

No comments:

Post a Comment